Siang hari di kampus tercinta. Ketika itu saya dan teman-teman ada jadwal
kuliah pukul 13.20 WIB. Ruang kuliah kami terletak di lantai 3 gedung fakultas.
Ruangannya tidak terlalu besar hanya cukup menampung 50 mahasiswa saja. Saya
dan teman-teman seperti biasa telah hadir di tempat sebelum dosen memasuki
ruangan. Walaupun kadang-kadang ada juga yang terlambat.
Memang keadaan hari itu sangat panas sekali sehingga saya dan teman-teman
agak sedikit gelisah menjalani kuliah pada hari itu. Sekitar 10 menit telah
berjalan dari jam masuk kuliah, kami menunggu dosen yang belum juga datang.
Saya dan teman-teman masih juga bersabar, karena maklum dan berpikir mungkin
sang dosen masih di jalan menuju lokal. Kemudian datang seorang staf tata usaha
jurusan ke dalam lokal. Ia memberi tahu kepada kami bahwa sang dosen tidak bisa
memberi kuliah karena ada kepentingan jurusan yang tidak bisa ditinggalkan,
namun perkuliahan tetap dilanjutkan dengan diskusi. Karena mendengar sang dosen
tidak bisa hadir, tampak binar-binar keceriaan pada wajah mahasiswa, namun yang
anehnya mereka mengabaikan pesan terakhir yang disampaikan, bahwa kuliah tetap
dilanjutkan dengan diskusi.
Dengan perasaan tidak bersalah, muncullah inisiatif dari seorang mahasiswa
mengeluarkan sehelai kertas dan membuat daftar hadir mahasiswa pada hari itu.
Setelah membuat daftar hadir, mereka langsung saja meninggalkan ruangan kuliah.
Ketika ketua kelas bertanya “bagaimana
dengan diskusi kita?”, tidak ada yang mendengarkan dan berlalu begitu saja.
Dan akhirnya perkuliahan hari itu hanya berlangsung sekedar mendengarkan
informasi dan mengisi daftar hadir saja, tanpa memperoleh apa-apa.
Satu hal yang saya petik
dari kejadian itu. Pada jaman sekarang nilai dari seorang mahasiswa itu dapat
dilihat dari cara ia menjalankan amanah yang disampaikan kepadanya. Betapa
perihnya ketika mahasiswa hanya mampu menjalankan kuliah ketika sang dosen
turut serta dalam ruang perkuliahan. Padahal yang paling penting itu adalah
belajar. Belajar dalam berbagai kesempatan, dan belajar menyikapi keadaan yang
ada. Rahmi Jaerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar